iklan

Thursday, March 9, 2017

LAORAN PRAKTIKUM ANATOMI MERPATI



ANATOMI MERPATI
(Columba domestica)





logo





Oleh :
Nama              : Niki Andalusi
NIM                : B1A015082
Rombongan   : III
Kelompok      : 2
Asisten            : Ani Septiani








LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN









KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016
I.  PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aves merupakan vertebrata yang hidup di darat, memiliki bulu hampir di seluruh tubuhnya dan sayap yang berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal sehingga dapat digunakan untuk terbang. Aves tidak begitu banyak berbeda dengan reptilian yang menjadi nenek moyangnya. Bulu merupakan struktur khusus yang penting untuk burung sebagai penerbang dan kelas inilah dalam subphylum vertebrata yang mencapai keberhasilan menggabungkan sifat bipedal dengan terbang (Hildebrand, 1984).
Aves dapat terbang dikarenakan memiliki sayap yang bersifat aerodinamis, serta didukung oleh beberapa adaptasi lain seperti bentuk tubuh, berat tubuh, adanya pundi-pundi udara. Kemampuan aerodinamis ini diciptakan adanya kecepatan angin dari arah atas dan bawah yang diatur oleh sayap Aves agar dapat mengangkat maupun menurunkan ketinggian terbangnya. Ini juga yang mendasari terciptanya pesawat terbang (Radiopoetro, 1996).
Burung merpati (Columba domestica) merupakan hasil domestikasi dari Columba livia. Tubuh burung merpati terdiri atas caput (kepala), cervix (leher), truncus (badan),dan cauda (ekor). Ordo ini mempunyai ciri-ciri paruh pendek dan langsing dengan corak pada pangkalnya serta ingluvius besar (Radiopoetro,1977).
Burung merpati (Columba domestica) digunakan sebagai bahan praktikum karena mempunyai tubuh yang relatif besar sehingga mudah diamati. Merpati juga dapat diperoleh dengan mudah. Columba domestica juga mempunyai organ-organ yang lengkap untuk mewakili class Aves.

B. Tujuan
Mengamati dan mempelajari morfologi dan anatomi merpati (Columba domestica).


II. MATERI DAN METODE
A.    Materi
Alat alat yang digunakan adalah bak preparat dan gunting bedah.
Bahan yang digunakan adalah Kloroform, Burung Merpati (Columba domestica).
B.     Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
  1. Burung dibius menggunakan kloroform, kemudian diletakkan pada bak preparat.
  2. Pangkal paruh dibuka selebar-lebarnya, hingga terlihat bagian-bagian dari cavum oris.
  3. Bulu-bulu pada bagian dada dibasahi terlebih dahulu dengan air kemudian dicabuti.
  4. Kulit yang membalut daerah dada, tembolok dan leher dilepas.
  5. Pembedahan dilakukan pada bagian origo otot, yaitu bagian carina sterni, pembedahan dilakukan dengan hati-hati Karen akan mengenai musculus pectoralis minor yang terletak di bawahnya.
  6. Musculus pectoralis mayor dibuka, kemudian pembedahan perut dimulai dari depan kloaka menuju ke depan yaitu pada daerah kanan dan kiri basis sterni dengan memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang fruktula. Hati-hati dalam pembedahan pada daerah perut, dada dan leher karena terdapat kantung-kantung udara.
  7. Organ dalam merpati diamati mulai dari organ pencernaan hingga genitalianya.
B.   Pembahasan
Tubuh burung merpati (Columba domestica) di bedakan atas caput, cervix, truncus dan cauda. Sepasang extrimitas exterior merupakan sayap yang terlipat seperti huruf Z saat tidak terbang. Extrimitas posterior berupa kaki, otot, daging, dan  paha yang kuat, sedangkan bagian bawahnya bersisik dan bercakar (Jasin, 1989).
Klasifikasi Columba domestica menurut Jasin (1989) adalah sebagai berikut :
Phylum            : Chordata
Subphylum      : Vertebrata
Class                : Aves
Ordo                : Columbiformes
Famili              : Columbidae
Genus              : Columba
Species            : Columba domestica
Bulu-bulu yang menutupi cauda adalah retrices. Cauda berfungsi sebagai pengemudi dan sebagai suatu permukaan penyokong pada waktu terbang. Urophygium bagian dorsal burung merpati terdapat kelenjar minyak yang disebut glandula urophygialis yang berfungsi meminyaki bulu-bulu burung merpati. Bulu-bulu yang menutupi sayap, ekor, dan tubuh adalah plumae. Bulu burung merpati (Columba domestica)  menurut susunan anatominya dibagi atas plumae, plumulae, dan filoplumae. Menurut letaknya bulu-bulu burung merpati  dapat digolongkan atas remiges, retrices dan tertrices. Endoskeleton dari burung merpati diantaranya vertebrae, costae, sternum, cingulum, membri anterioris, cingulum membri posterioris, skeleton membri anterioris liberi dan skeleton membri posterioris liberi (Radiopoetro, 1977).
Sistem respirasi pada Columba domestica terdiri atas trakhea yang melanjut sebagai dua buah bronchi pada syrinx (alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat berpasangan dan satu median). Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase inspirasinya yaitu inhalasi (Brotowidjoyo, 1993).
Merpati (Columba domestica) memiliki tiga macam otot pada bagian ventral yaitu musculus pectoralis mayor, musculus pectoralis minordan musculus coraco brachialis. Musculus pectoralis mayor yaitu otot paling besar yang origonya terdapat pada carina sterni dan basi sterni, sedangkan insertionya terdapat pada tulang humerus yang berfungsi untuk menarik sayap ke bawah. Musculus pectoralis minor origonya terdapat pada sternum dan insertionya terdapat pada humerus otot ini berfungsi untuk mengangkat sayap. Sedangkan musculus coraco brachialister dapat sepasang otot yang bekerja secara antagonis, keduanya mempunyai origo pada tulang coraco brachialis dan insertionya pada  tulang humerus. Musculus coraco brachialis berfungsi untuk memutar sayap. Musculus coraco brachialis terdapat foramentrioceus, terdapat beberapa tulang humerus, coracoid dan scapula (Djuhanda, 1982).
Sistem pencernaan pada burung merpati (Columba domestica) terdiri dari mulut, oesophagus, empedal, gastrum, usus halus, usus besar, rectum, dan cloaca. Menurut Hildebrand (1983), truncus digesus dari burung merpati (Columba domestica) terdiri dari cavum oris, dilanjutkan ke faring yang pendek, kemudian oesophagus yang panjang dan terjadi perluasan disebut crop, yaitu tempat sementara dari lambung yang akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas bagian yang halus dan yang terakhir adalah rectum dan cloaca (Fingarman, 1969).
Ginjal merupakan salah satu alat ekskresi pada burung merpati (Columba domestica). Ginjal terletak di sebelah dorsal. Ginjal pada semua vertebrata terdiri atas unit-unit yang disebut tubulus ginjal atau nefron yang ujungnya buntu dan menerima filtrat dari darah (Villee et al.,1988). Saluran keluar pada merpati mengarah ke posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria. Langkah pertama dalam pembentukan urin adalah penyaringan atau filtrasi. Sisa-sisa dan materi lain dibawa ke aliran darah oleh arteria renalis dan arteriola ke glomerulus. Langkah kedua yaitu penghisapan differensial oleh sel-sel tubulus convoluted proximal dan loop of handle serta tubulus convoluted distalis (Jasin, 1989).
Sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Masing-masing testis terjulur saluran vasa deferrens sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Sebagian besar aves memiliki vesicular seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Kloaca pada beberapa species memiliki penis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina. Hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yaitu albumen sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang sebenarnya belum ada (Jasin, 1989).


IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tubuh merpati terdiri dari kepala (caput), leher (cervix), badan (truncus) dan ekor (cauda). Alat gerak utama pada burung adalah sayap dan kaki. Tubuhnya tertutupi oleh bulu-bulu, yaitu remiges, retrices, dan tetrices. Berdasarkan strukturnya bulu dibedakan menjadi plumae, plumulae dan filoplumae. Sistem pencernaan pada  burung merpati terdiri dari mulut, oesophagus, empedal, usus halus, usus besar, rectum dan kloaka. Ginjal merupakan salah satu alat ekskresi pada merpati. Saluran keluar pada merpati mengarah ke posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria. Sistem genitalia betina pada burung hanya ada satu ovarium yaitu ovarium sebelah kiri saja sedangkan pada sistem genitalia jantan mempunyai gonad yaitu testis.

B.       Saran
Pembedahan diharapkan dapat dilihat oleh semua praktikan, diharapkan saat demo pembedahan dilakukan di  2 meja berbeda dengan praktikan duduk melingkar di sekeliling meja tanpa desak desakan.



DAFTAR REFERENSI
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1993. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Bandung: Armico.
Fingarman, M. 1969. Animal Biodiversity. USA: Holt Reihart & Winson.
Hildebrand, M. 1984. Analysis of Vertebrate Structure Second Edition. New York: Jhon Wiley & Son.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata & Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Villee, Walker, Barnes. 1988. General Zoology 6th Edition. London: W. B. Saunders Company.

No comments:

Post a Comment