ANATOMI MERPATI
(Columba
domestica)

Oleh :
Nama : Niki Andalusi
NIM : B1A015082
Rombongan : III
Kelompok : 2
Asisten : Ani Septiani
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Aves merupakan vertebrata
yang hidup di darat, memiliki bulu hampir di seluruh tubuhnya dan sayap yang
berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal sehingga dapat digunakan
untuk terbang. Aves tidak begitu banyak berbeda dengan reptilian yang menjadi
nenek moyangnya. Bulu merupakan struktur khusus yang penting untuk burung
sebagai penerbang dan kelas inilah dalam subphylum vertebrata yang mencapai keberhasilan
menggabungkan sifat bipedal dengan terbang (Hildebrand, 1984).
Aves dapat terbang
dikarenakan memiliki sayap yang bersifat aerodinamis, serta didukung oleh
beberapa adaptasi lain seperti bentuk tubuh, berat tubuh, adanya pundi-pundi
udara. Kemampuan aerodinamis ini diciptakan adanya kecepatan angin dari arah
atas dan bawah yang diatur oleh sayap Aves agar dapat mengangkat maupun
menurunkan ketinggian terbangnya. Ini juga yang mendasari terciptanya pesawat
terbang (Radiopoetro, 1996).
Burung merpati (Columba domestica) merupakan hasil
domestikasi dari Columba livia. Tubuh burung merpati terdiri atas caput
(kepala), cervix (leher), truncus (badan),dan cauda (ekor). Ordo ini mempunyai
ciri-ciri paruh pendek dan langsing dengan corak pada pangkalnya serta
ingluvius besar (Radiopoetro,1977).
Burung merpati (Columba domestica) digunakan sebagai
bahan praktikum karena mempunyai tubuh yang relatif besar sehingga mudah
diamati. Merpati juga dapat diperoleh dengan mudah. Columba domestica juga
mempunyai organ-organ yang lengkap untuk mewakili class Aves.
B.
Tujuan
Mengamati dan mempelajari
morfologi dan anatomi merpati (Columba
domestica).
II.
MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat alat yang digunakan adalah bak preparat dan
gunting bedah.
Bahan yang digunakan adalah Kloroform, Burung Merpati
(Columba domestica).
B. Metode
Metode yang digunakan
dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
- Burung dibius menggunakan kloroform, kemudian diletakkan pada bak preparat.
- Pangkal paruh dibuka selebar-lebarnya, hingga terlihat bagian-bagian dari cavum oris.
- Bulu-bulu pada bagian dada dibasahi terlebih dahulu dengan air kemudian dicabuti.
- Kulit yang membalut daerah dada, tembolok dan leher dilepas.
- Pembedahan dilakukan pada bagian origo otot, yaitu bagian carina sterni, pembedahan dilakukan dengan hati-hati Karen akan mengenai musculus pectoralis minor yang terletak di bawahnya.
- Musculus pectoralis mayor dibuka, kemudian pembedahan perut dimulai dari depan kloaka menuju ke depan yaitu pada daerah kanan dan kiri basis sterni dengan memotong rusuk-rusuk sampai ke tulang fruktula. Hati-hati dalam pembedahan pada daerah perut, dada dan leher karena terdapat kantung-kantung udara.
- Organ dalam merpati diamati
mulai dari organ pencernaan hingga genitalianya.
B.
Pembahasan
Tubuh burung merpati (Columba domestica) di bedakan atas
caput, cervix, truncus dan cauda. Sepasang extrimitas exterior merupakan sayap
yang terlipat seperti huruf Z saat tidak terbang. Extrimitas posterior berupa
kaki, otot, daging, dan paha yang kuat,
sedangkan bagian bawahnya bersisik dan bercakar (Jasin, 1989).
Klasifikasi Columba domestica menurut
Jasin (1989) adalah sebagai berikut :
Phylum :
Chordata
Subphylum :
Vertebrata
Class :
Aves
Ordo :
Columbiformes
Famili :
Columbidae
Genus :
Columba
Species : Columba
domestica
Bulu-bulu yang menutupi
cauda adalah retrices. Cauda berfungsi sebagai pengemudi dan sebagai suatu
permukaan penyokong pada waktu terbang. Urophygium bagian dorsal burung merpati
terdapat kelenjar minyak yang disebut glandula urophygialis yang berfungsi
meminyaki bulu-bulu burung merpati. Bulu-bulu yang menutupi sayap, ekor, dan
tubuh adalah plumae. Bulu burung merpati (Columba
domestica) menurut susunan
anatominya dibagi atas plumae, plumulae, dan filoplumae. Menurut letaknya
bulu-bulu burung merpati dapat
digolongkan atas remiges, retrices dan tertrices. Endoskeleton dari burung
merpati diantaranya vertebrae, costae, sternum, cingulum, membri anterioris,
cingulum membri posterioris, skeleton membri anterioris liberi dan skeleton
membri posterioris liberi (Radiopoetro, 1977).
Sistem respirasi pada Columba domestica terdiri atas trakhea
yang melanjut sebagai dua buah bronchi pada syrinx (alat suara). Paru-paru dilengkapi
dengan kantung-kantung udara (ada sembilan buah, empat berpasangan dan satu
median). Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi dan fase inspirasinya yaitu
inhalasi (Brotowidjoyo, 1993).
Merpati (Columba domestica) memiliki tiga macam
otot pada bagian ventral yaitu musculus pectoralis mayor, musculus pectoralis
minordan musculus coraco brachialis. Musculus pectoralis mayor yaitu otot
paling besar yang origonya terdapat pada carina sterni dan basi sterni,
sedangkan insertionya terdapat pada tulang humerus yang berfungsi untuk menarik
sayap ke bawah. Musculus pectoralis minor origonya terdapat pada sternum dan
insertionya terdapat pada humerus otot ini berfungsi untuk mengangkat sayap.
Sedangkan musculus coraco brachialister dapat sepasang otot yang bekerja secara
antagonis, keduanya mempunyai origo pada tulang coraco brachialis dan
insertionya pada tulang humerus.
Musculus coraco brachialis berfungsi untuk memutar sayap. Musculus coraco
brachialis terdapat foramentrioceus, terdapat beberapa tulang humerus, coracoid
dan scapula (Djuhanda, 1982).
Sistem pencernaan pada
burung merpati (Columba domestica)
terdiri dari mulut, oesophagus, empedal, gastrum, usus halus, usus besar,
rectum, dan cloaca. Menurut Hildebrand (1983), truncus digesus dari burung
merpati (Columba domestica) terdiri
dari cavum oris, dilanjutkan ke faring yang pendek, kemudian oesophagus yang
panjang dan terjadi perluasan disebut crop, yaitu tempat sementara dari lambung
yang akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas bagian yang halus dan
yang terakhir adalah rectum dan cloaca (Fingarman, 1969).
Ginjal merupakan salah
satu alat ekskresi pada burung merpati (Columba
domestica). Ginjal terletak di sebelah dorsal. Ginjal pada semua vertebrata
terdiri atas unit-unit yang disebut tubulus ginjal atau nefron yang ujungnya
buntu dan menerima filtrat dari darah (Villee et al.,1988). Saluran keluar pada
merpati mengarah ke posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica urinaria.
Langkah pertama dalam pembentukan urin adalah penyaringan atau filtrasi.
Sisa-sisa dan materi lain dibawa ke aliran darah oleh arteria renalis dan
arteriola ke glomerulus. Langkah kedua yaitu penghisapan differensial oleh
sel-sel tubulus convoluted proximal dan loop of handle serta tubulus convoluted
distalis (Jasin, 1989).
Sistem reproduksinya,
hewan jantan memiliki sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat
disebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan
lebih kecil daripada yang kiri. Masing-masing testis terjulur saluran vasa
deferrens sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Sebagian besar aves
memiliki vesicular seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar
sebagai tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang
terletak pada kloaka. Kloaca pada beberapa species memiliki penis sebagai alat
untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina. Hewan betina terdapat sepasang
ovari, hanya yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi).
Ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial
dengan suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis.
Dinding oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat
glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yaitu albumen
sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang
berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang
sebenarnya belum ada (Jasin, 1989).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan
pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa tubuh merpati terdiri dari kepala (caput), leher
(cervix), badan (truncus) dan ekor (cauda). Alat gerak utama pada burung adalah
sayap dan kaki. Tubuhnya tertutupi oleh bulu-bulu, yaitu remiges, retrices,
dan tetrices. Berdasarkan strukturnya bulu dibedakan menjadi
plumae, plumulae dan filoplumae.
Sistem pencernaan pada burung merpati
terdiri dari mulut, oesophagus, empedal, usus halus, usus besar, rectum dan
kloaka. Ginjal merupakan salah satu alat ekskresi pada merpati. Saluran keluar
pada merpati mengarah ke posterior yaitu ureter yang bermuara ke vesica
urinaria. Sistem genitalia
betina pada burung hanya ada satu ovarium yaitu ovarium sebelah kiri saja
sedangkan pada sistem genitalia jantan mempunyai gonad yaitu testis.
B.
Saran
Pembedahan diharapkan dapat dilihat oleh semua
praktikan, diharapkan saat demo pembedahan dilakukan di 2 meja berbeda dengan praktikan duduk
melingkar di sekeliling meja tanpa desak desakan.
DAFTAR
REFERENSI
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1993.
Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi
Perbandingan Vertebrata. Bandung: Armico.
Fingarman, M. 1969. Animal
Biodiversity. USA: Holt Reihart & Winson.
Hildebrand,
M. 1984. Analysis of Vertebrate Structure Second Edition. New York: Jhon
Wiley & Son.
Jasin,
M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata & Vertebrata. Surabaya:
Sinar Wijaya.
Radiopoetro.
1977. Zoologi. Jakarta: Erlangga.
Villee,
Walker, Barnes. 1988. General Zoology 6th Edition. London: W. B.
Saunders Company.
No comments:
Post a Comment