iklan

Wednesday, March 8, 2017

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI MARMUT



ANATOMI MARMUT
(Cavia porcellus)










Oleh :
Nama              : Niki Andalusi
NIM                : B1A015082
Rombongan   : III
Kelompok      : 2
Asisten            : Ani Septiani








LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN









KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Cavia porcellus merupakan mamalia tetrapoda yaitu mamalia yang memiliki empat ekstrimitas liberae. Truncus dipisahkan dari columna vertebralis, cervicalis, dan dibagi atas thorax, abdomen, dorsum, glutea, dan pirenium yaitu daerah sempit antara lubang anus dan urogenitalia. Truncus bagian belakang terdapat cauda dan anus yang terletak di sebelah ventral dari basis cauda. Cranial urogenitalis bagian bawah pada Cavia porcellus jantan terdapat penis dengan scrotum yang berisi testis, sedangkan pada Cavia porcellus betina terdapat vulva sebagai celah yang dibatasi oleh labia minora dan labia mayora (Manter and Miller, 1959).
Cavia porcellus merupakan hewan pentadactyl (memiliki jari-jari yang bercakar), lengan bawah dapat pronasi dan suprinasi. Hewan ini tidak berekor dan glandula mammae untuk menyusui anaknya. Uterusnya bertipe duplex, merupakan tipe yang paling primitif dimana bagian kanan dan kiri uterus terpisah oleh adanya vagina pada hewan betina (Radiopoetro, 1986).
Cavia porcellus mempunyai badan pendek, kuat dengan kaki dan telinga yang pendek. Marmut biasanya tinggal di lubang - lubang dalam tanah atau dalam sarang diantara rumput tinggi. Hidupnya membentuk kelompok kecil tetapi juga kadang membentuk kelompok besar. Badan marmut gemuk, pendek, mudah menyimpan panas dengan baik pada suhu rendah daripada suhu tinggi (Hadikastowo, 1984).
Cavia porcellus merupakan hewan rodentia yang tidak berekor (rudiment), dan berjari-jari cakar (pentadactyl). Hewan ini mempunyai satu incisivus pada tiap bedah rahang, berbentuk padat, dan dapat tumbuh terus, tidak ada dentes canini, serta jumlah dentes premolars dan dentes molars ialah variabel. Lengan bawah dapat berpronasi dan bersupinasi (Radiopoetro, 1977).
Cavia porcellus digunakan dalam praktikum adalah untuk mewakili class Mamalia. Cavia porcellus dipilih karena selain mudah didapat, juga tidak berbahaya. Cavia porcellus mempunyai organ-organ penyusun yang lengkap dan jelas sehingga mudah diamati struktur tubuhnya.
B.       Tujuan
Mengamati dan mempelajari morfologi dan anatomi marmut



II. MATERI DAN METODE
A.      Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah bak preparat, pinset, pisau, tissue dan gunting bedah.
Bahan-bahan yang digunakan adalah marmut jantan (Cavia porcellus), air kran,kloroform dan formalin.
B.       Metode
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.      Marmut (Cavia porcellus) dilemahkan terlebih dahulu dengan menggunakan kloroform. 
2.      Rambut bagian ventral dibasahi agar tidak mengganggu pada saat pembedahan.
3.      Kulit dipotong dengan gunting mulai dari posterior menuju anterior mengikuti garismedian ventral badan sampai ujung mandibula.
4.      Kulit dibuka ke samping hingga terlihat otot-otot daerah thorax dan abdomen.
5.      Selaput tipis yang sudah tidak diperlukan dipotong, untuk mengamati organ-organsebelah dalam pada leher.
6.      Pembedahan daerah abdomen dimulai dari inguinal menuju anterior sampaixiphisternum mengikuti garis median badan, kemudian ke lateral menyusuridiafragma.





B.   Pembahasan
1. Penjelasan cara pembedahan marmut
2. Penjelasan tentang morfologi marmut
Cavia porcellus mempunyai tubuh yang terdiri atas caput, cervix, dan truncus. Caput tersusun atas cavum oris yang dibatasi oleh labium superior (bibir atas) dan labium inferior (bibir bawah) dan terdapat celah pada bagian tengahnya serta di atas labium superior terdapat vibrisae (rambut-rambut peraba). Truncus dipisahkan dari caput columna vertebralis cervicalis dan dibagi menjadi beberapa daerah yaitu thorax, abdomen, dorsum, glutea, dan pirenium yaitu daerah sempit antara lubang anus dengan urogenitalis (Jasin, 1989).
3. Penjelasan tentang Viscera Insitu dan sistem pencernaan marmut
Sistem pencernaan Marmut terdiri dari oesophagus, gastrum yang terdiri dari pars cardia, fundus dan pars pylorica, duodenum, jejunum, ileum, caecum (usus buntu), colon (usus besar) yang terdiri dari colon ascendens (yang mengarah ke atas), colon descendens (yang mengarah melintang), colon descendens ( yang mengarah ke bawah) dan colon zigmoideum ( colon terakhir), rectum merupakan usus akhir dari kotoran (feses) yang di keluarkan melalui anus. Hepar ( hati), terdiri dari 7 lobi, menghasilkan cairan empedu melalui ductus hepaticus dan disimpan dalam vesica felea ( kantong empedu). Pancreas, letaknya di antara duodenum yang berbentuk huruf  U. Lien (limpa) letaknya dekat dengan lambung, berwarna merah seperti keping biji kacang (Strorer, 1978).
Menurut Pratiwi (1996), sistem genitalia jantan yaitu berupa testis, testis pada marmut berjumlah sepasang, bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum, dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa, tunika albugenia. Jika testis tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism yang menyebabkan sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum disebut saluran inguinal. Saluran reproduksi pada marmut berupa tubulus mesonefrus berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididymis. Epididymis terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu ke arah posterior korpus dan kauds yang berbatasan dengan duktus defferens. Duktus wolf menjadi epididimis, duktus defferens, dan vesikula seminalis. Sistem genitalia betina yaitu berupa ovarium, ovarium pada marmut berjumlah sepasang, merupakan organ yang kompak, dan terletak di dalam rongga pelvis. Mamalia yang lain duktus muller membentuk oviduk, uterus, dan vagina. Bagian anterior oviduk (tuba falopii) membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga selom.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
Morfologi marmut (Cavia porcellus) terdiri atas kepala (caput), leher (cervix), badan (truncus) dan ekor (cauda). Daerah kepala terdiri atas rima oris (mulut), nares externa, organon visus (mata) dan pina auricula (lubang telinga). daerah anggota badan terbagi menjadi thorax (dada), extrimitas anterior (kaki depan) yang berjari empat (digiti), abdomen (perut), dan extrimitas posterior (kaki belakang) berjari tiga (digiti). Sstem pencernaan marmut terdiri dari pancreas, hepar, rima oris, gastrum, intestinum (duodenum, jejunum, ileum, dan colon), rectum dan anus. Sifat spesifik marmut yaitu mempunyai ekor yang menonjol. Mempunyai gigi pemotong seperti pahat, menarik lawan jenisnya dengan cara menyebarkan kelenjar  bau yang terdapat pada lekuk pirenium yang letaknya posterior dari penis atau vulva. Sistem urinaria marmut terdiri dari ginjal (ren), ureter, vesica urinaria dan dikeluarkan melalui urethra. Sistem genitalia jantan terdiri dari organ-organ seperti testis, epididimis, ductus defferens, ductus spermaticus, dan penis. Sistem genitalia betina terdidri dari glandula mammae dan lekuk pirenium, vulva, clitoris dan ovarium.
B.       Saran
Pembedahan diharapkan dapat dilihat oleh semua praktikan, diharapkan saat demo pembedahan dilakukan di  2 meja berbeda dengan praktikan duduk melingkar di sekeliling meja tanpa desak desakan.




DAFTAR REFERENSI
Hadikastowo. 1984.  Anatomi Komparativa.  Bandung: Alumni.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Avertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya, Surabaya.
Manter, H. W. and Miller. 1959. Introduction to Zoology. New York: Harper and Brothers.
Pratiwi. 1996. Buku Penuntun Biologi. Jakarta: Erlangga.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetro. 1986. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Storer, T.I and R.L. Usinger. 1978. General Zoology. New York: Mc Graw-Hill.
Villee, Walker, Barnes. 1988. General Zoology 6th Edition. London: W. B. Saunders Company.


No comments:

Post a Comment