ANATOMI MARMUT
(Cavia
porcellus)

Oleh :
Nama : Niki Andalusi
NIM : B1A015082
Rombongan : III
Kelompok : 2
Asisten : Ani Septiani
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Cavia porcellus merupakan mamalia
tetrapoda yaitu mamalia yang memiliki empat ekstrimitas liberae. Truncus
dipisahkan dari columna vertebralis, cervicalis, dan dibagi atas thorax,
abdomen, dorsum, glutea, dan pirenium yaitu daerah sempit antara lubang anus
dan urogenitalia. Truncus bagian belakang terdapat cauda dan anus yang terletak
di sebelah ventral dari basis cauda. Cranial urogenitalis bagian bawah pada Cavia
porcellus jantan terdapat penis dengan scrotum yang berisi testis, sedangkan
pada Cavia porcellus betina terdapat vulva sebagai celah yang dibatasi oleh
labia minora dan labia mayora (Manter and Miller, 1959).
Cavia porcellus merupakan hewan
pentadactyl (memiliki jari-jari yang bercakar), lengan bawah dapat pronasi dan
suprinasi. Hewan ini tidak berekor dan glandula mammae untuk menyusui anaknya.
Uterusnya bertipe duplex, merupakan tipe yang paling primitif dimana bagian
kanan dan kiri uterus terpisah oleh adanya vagina pada hewan betina
(Radiopoetro, 1986).
Cavia porcellus mempunyai badan
pendek, kuat dengan kaki dan telinga yang pendek. Marmut biasanya tinggal di
lubang - lubang dalam tanah atau dalam sarang diantara rumput tinggi. Hidupnya
membentuk kelompok kecil tetapi juga kadang membentuk kelompok besar. Badan marmut
gemuk, pendek, mudah menyimpan panas dengan baik pada suhu rendah daripada suhu
tinggi (Hadikastowo, 1984).
Cavia porcellus merupakan hewan
rodentia yang tidak berekor (rudiment), dan berjari-jari cakar (pentadactyl).
Hewan ini mempunyai satu incisivus pada tiap bedah rahang, berbentuk padat, dan
dapat tumbuh terus, tidak ada dentes canini, serta jumlah dentes premolars dan
dentes molars ialah variabel. Lengan bawah dapat berpronasi dan bersupinasi
(Radiopoetro, 1977).
Cavia porcellus digunakan dalam
praktikum adalah untuk mewakili class Mamalia. Cavia porcellus dipilih karena selain
mudah didapat, juga tidak berbahaya. Cavia porcellus mempunyai organ-organ
penyusun yang lengkap dan jelas sehingga mudah diamati struktur tubuhnya.
B.
Tujuan
Mengamati dan mempelajari morfologi dan anatomi marmut
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah bak
preparat, pinset, pisau, tissue dan gunting bedah.
Bahan-bahan yang digunakan adalah marmut jantan (Cavia
porcellus), air kran,kloroform dan formalin.
B. Metode
Metode yang
digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Marmut (Cavia porcellus) dilemahkan terlebih dahulu
dengan menggunakan kloroform.
2.
Rambut bagian ventral dibasahi agar tidak mengganggu
pada saat pembedahan.
3.
Kulit dipotong dengan gunting mulai dari posterior
menuju anterior mengikuti garismedian ventral badan sampai ujung mandibula.
4.
Kulit dibuka ke samping hingga terlihat otot-otot
daerah thorax dan abdomen.
5.
Selaput tipis yang sudah tidak diperlukan dipotong,
untuk mengamati organ-organsebelah dalam pada leher.
6.
Pembedahan daerah abdomen dimulai dari inguinal menuju
anterior sampaixiphisternum mengikuti garis median badan, kemudian ke lateral
menyusuridiafragma.
B. Pembahasan
1. Penjelasan cara pembedahan marmut
2. Penjelasan tentang morfologi marmut
Cavia porcellus mempunyai tubuh yang
terdiri atas caput, cervix, dan truncus. Caput tersusun atas cavum oris yang
dibatasi oleh labium superior (bibir atas) dan labium inferior (bibir bawah)
dan terdapat celah pada bagian tengahnya serta di atas labium superior terdapat
vibrisae (rambut-rambut peraba). Truncus dipisahkan dari caput columna
vertebralis cervicalis dan dibagi menjadi beberapa daerah yaitu thorax,
abdomen, dorsum, glutea, dan pirenium yaitu daerah sempit antara lubang anus
dengan urogenitalis (Jasin, 1989).
3. Penjelasan tentang Viscera Insitu dan sistem pencernaan marmut
Sistem
pencernaan Marmut terdiri dari oesophagus, gastrum yang terdiri dari pars
cardia, fundus dan pars pylorica, duodenum, jejunum, ileum, caecum (usus
buntu), colon (usus besar) yang terdiri dari colon ascendens (yang mengarah ke
atas), colon descendens (yang mengarah melintang), colon descendens ( yang
mengarah ke bawah) dan colon zigmoideum ( colon terakhir), rectum merupakan
usus akhir dari kotoran (feses) yang di keluarkan melalui anus. Hepar ( hati),
terdiri dari 7 lobi, menghasilkan cairan empedu melalui ductus hepaticus dan disimpan dalam vesica felea (
kantong empedu). Pancreas, letaknya di antara duodenum yang berbentuk
huruf U. Lien (limpa) letaknya dekat
dengan lambung, berwarna merah seperti keping biji kacang (Strorer, 1978).
Menurut Pratiwi (1996), sistem
genitalia jantan yaitu berupa testis, testis pada marmut berjumlah sepasang,
bentuknya bulat telur dan terletak di dalam skrotum, dibungkus dengan jaringan
ikat fibrosa, tunika albugenia. Jika testis tidak turun ke skrotum disebut Cryptorchydism
yang menyebabkan sterilitas. Lintasan antara rongga abdomen dan rongga skrotum
disebut saluran inguinal. Saluran reproduksi pada marmut berupa tubulus mesonefrus
berkembang menjadi duktus eferen kemudian akan menuju epididymis. Epididymis
terletak di sekeliling testis. Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu ke arah
posterior korpus dan kauds yang berbatasan dengan duktus defferens. Duktus wolf
menjadi epididimis, duktus defferens, dan vesikula seminalis. Sistem genitalia
betina yaitu berupa ovarium, ovarium pada marmut berjumlah sepasang, merupakan
organ yang kompak, dan terletak di dalam rongga pelvis. Mamalia yang lain
duktus muller membentuk oviduk, uterus, dan vagina. Bagian anterior oviduk
(tuba falopii) membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga selom.
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Morfologi marmut (Cavia porcellus) terdiri
atas kepala (caput), leher (cervix), badan (truncus) dan ekor (cauda). Daerah
kepala terdiri atas rima oris (mulut), nares externa, organon visus (mata) dan
pina auricula (lubang telinga). daerah anggota badan terbagi menjadi thorax
(dada), extrimitas anterior (kaki depan) yang berjari empat (digiti), abdomen
(perut), dan extrimitas posterior (kaki belakang) berjari tiga (digiti). Sstem
pencernaan marmut terdiri dari pancreas, hepar, rima oris, gastrum, intestinum
(duodenum, jejunum, ileum, dan colon), rectum dan anus. Sifat spesifik marmut
yaitu mempunyai ekor yang menonjol. Mempunyai gigi pemotong seperti pahat,
menarik lawan jenisnya dengan cara menyebarkan kelenjar bau yang
terdapat pada lekuk pirenium yang letaknya posterior dari penis atau vulva. Sistem
urinaria marmut terdiri dari ginjal (ren), ureter, vesica urinaria dan dikeluarkan
melalui urethra. Sistem genitalia jantan terdiri dari organ-organ seperti
testis, epididimis, ductus defferens, ductus spermaticus, dan penis. Sistem
genitalia betina terdidri dari glandula mammae dan lekuk pirenium, vulva, clitoris
dan ovarium.
B. Saran
Pembedahan diharapkan dapat dilihat oleh semua
praktikan, diharapkan saat demo pembedahan dilakukan di 2 meja berbeda dengan praktikan duduk
melingkar di sekeliling meja tanpa desak desakan.
DAFTAR
REFERENSI
Hadikastowo. 1984. Anatomi Komparativa. Bandung: Alumni.
Jasin,
M. 1989. Sistematika Hewan Avertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya,
Surabaya.
Manter,
H. W. and Miller. 1959. Introduction to Zoology. New York: Harper and
Brothers.
Pratiwi. 1996. Buku Penuntun Biologi. Jakarta:
Erlangga.
Radiopoetro.
1977. Zoologi.
Erlangga, Jakarta.
Radiopoetro. 1986. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Storer, T.I and R.L.
Usinger. 1978. General Zoology. New York: Mc Graw-Hill.
Villee, Walker, Barnes. 1988. General
Zoology 6th Edition. London: W. B. Saunders Company.
No comments:
Post a Comment