SISTEM
SIRKULASI
![]() |
Oleh
:
Nama : Niki Andalusi
NIM : B1A015082
Rombongan : IV
Kelompok : 5
Asisten : Estri Jayanti
LAPORAN
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Ikan gurami merupakan ikan air tawar yang berasal dari
rawa. Tubuhnya berbentuk pipih dan lebar, tinggi tubuh lebih dari setengah kali
panjang tubuhnya. Waktu masih usia muda, kepalanya runcing dan setelah usia
dewasa kepalanya menjadi tumpul. Tubuh ikan gurami ditutupi oleh sisik berwarna
sawo atau merah kecokelatan dengan bintik hitam pada sirip dada. Punggungnya
berwarna merah sawo tua, sedangkan perutnya berwarna keperakan atau
kekuning-kuningan. Ikan gurami termasuk ikan omnivore yang memiliki alat labirin,
sehingga tahan terhadap kekurangan oksigen. Ikan gurami memiliki sepasang
benang yang panjang dan berfungsi sebagai alat peraba (Agus, 2001).
Ikan gurame (Osphronemus
gouramy) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke seluruh
perairan Asia Tenggara dan Cina (Suminto, 2015). Ikan gurame telah banyak
dibudidayakan secara intensif dengan pemberian pakan buatan. Sistem budidaya
tersebut, ikan gurami sering mengalami perubahan suhu secara mendadak pada saat
perubahan musim atau pada saat hujan. Perubahan suhu lingkungan (guncangan suhu
dingin) akan menyebabkan stres yang menginduksi pada tingginya tingkat glukosa
darah, selanjutnya menganggu pertumbuhan bahkan mematikan (Hastuti et al.,
2003).
Sistem sirkulasi atau peredaran darah
merupakan proses fisiologis yang sangat penting. Sistem sirkulasi pada ikan
yaitu bersifat tunggal. Sistem sirkulasi memiliki banyak fungsi, tetapi umumnya
sebagai alat transport. Adapun komponen penyusun sistem peredaran darah terdiri
dari jantung, darah, saluran darah, dan limpa. Saluran pembuluh darah utama
pada ikan adalah arteri dan vena yang terdapat di sepanjang tubuh (Mahyuddin,
2008). Sistem vaskular pada ikan dibagi menjadi dua komponen, sirkulasi darah
dan sistem peredaran darah sekunder, yang merupakan sistem pembuluh disebut
sebagai 'limfatik’(Rasmussen, 2013).
1.2
Tujuan
Praktikum sistem
sirkulasi bertujuan untuk melihat jalannya peredaran darah ikan serta untuk
dapat membedakan aliran darah vena dan arteri.
II.
MATERI DAN CARA KERJA
2.1
Materi
Bahan yang digunakan
dalam praktikum kali ini ada larva ikan gurame (Osphronemua gouramy).
Alat
yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah mikroskop, cavity slide, dan
sendok plastik.
2.2
Cara kerja
Cara kerja yang digunakan pada praktikum
sistem sirkulasi adalah
1. Larva ikan diambil dengan sendok plastik dan diletakan di
cavity slide.
2. Amati peredaran darah ikan dibawah mikroskop.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
|
|



Gambar
3.1 Sistem Sirkulasi Ikan
Keterangan gambar :
1.
Arteri
2.
Vena
3.2
Pembahasan
Menurut Abdurrahman
(2008), sistem sirkulasi memiliki beberapa fungsi diantaranya yaitu mengedarkan
darah yang mengandung sari makanan dari sistem pencernaan ke seluruh tubuh,
sebagai pengangkut oksigen dan karbon dioksida, mengatur keseimbangan cairan
tubuh, mengatur suhu tubuh. Menurut Sloane (1995), ada beberapa fungsi sistem
sirkulasi darah yaitu
1. Sebagai
transport makanan, gas, hormon, mineral, enzim, dan zat-zat vital lainnya
dibawa darah ke seluruh sel tubuh. Zat-zat sisa dibawa darah menuju paru-paru,
ginjal, dan kulit untuk dikeluarkan dari tubuh.
2. Mempertahankan
suhu tubuh, pembuluh darah berkontraksi untuk mempertahankan panas tubuh dan
berdilatasi untuk melepaskan panas pada permukaan kulit.
3. Perlindungan,
sistem darah dan sistem limfatik melindungi tubuh terhadap cedera dan invasi
benda asing melalui sistem imun.
4. Pendaparan
(buffering), protein darah memberikan
sistem buffer asam-basa untuk mempertahankan pH optimum darah.
Sistem sirkulasi terbagi
menjadi dua tipe, yaitu sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran
darah tertutup. Sistem peredaran terbuka merupakan sistem peredaran darah ke
seluruh tubuh yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Sistem peredaran darah
tertutup merupakan peredaran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah.
Sistem peredaran darah dilengkapi dengan organ-organ seperti jantung dan
pembuluh darah. Sistem peredaran darah pada ikan melibatkan jantung dan
pembuluh darah. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruang, yaitu atrium dan
ventrikel. Pembuluh darah yang berperan pada ikan adalah aorta ventralis,
arteri brankial, vena kardinalis anterior, dan vena kardinalis posterior
(Abdurrahman, 2008). Contoh hewan yang memiliki sistem peredaran darah tertutup
yaitu pada kelas vertebrata (misalnya ikan, katak, buaya, kadal, ular, biawak,
ayam, mencit, burung, kucing). Hewan yang memiliki peredaran darah terbuka
yaitu pada belalang, siput, kepiting, kalajengking, kaki seribu (Aryulina et
al., 2004).
Sirkulasi darah ikan merupakan peredaran darah tunggal yaitu
darah melewati jantung hanya satu kali. Darah dipompa ke jantung melalui
bulbus arteriosusmenuju aorta ventral. Aorta ventral memasok darah vena menuju
insang melalui branchialnya. Arteri ini memasok/membentuk “loops”
sekitar insang yang terbagi ke dalam arteriola kemudian ke dalam kapiler dan
acuna ke dalam lamela insang,yang merupakan tempat utama untuk pertukaran gas
antara darah dan air. Dengan demikian di dalam kapiler, dalam insang terjadi
reoksigenasi dan insang yang dikumpulkan oleh artribranchial. Arah selanjutnya
mengalir ke branchial (Yuwono, 2001).
Komponen sistem sirkulasi
darah ada beberapa macam. Pertama, sistem kardiovaskuler yaitu bagian dari
sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari jantung, pembuluh darah (arteri,
kapiler, dan vena), serta darah yang mengalir di dalamnya. Jantung adalah pompa
muscular untuk menggerakkan darah. Pembuluh darah merupakan serangkaian tuba
tempat darah mengalir. Kedua, sistem limfatil juga bagian dari sistem
sirkulasi. Sistem ini terdiri dari pembuluh limfe dan nodus limfe yang terletak
di dalam pembuluh limfe besar. Ketiga, organ pembentuk dan penyimpan darah
seperti limfe, hati, sumsum tulang, kelenjar timus, dan jaringan limfe (Sloane
1995).
Perbedaan arteri dan vena
menurut Campbell (2004), bahwa arteri mempunyai lapisan tengah dan luar yang
lebih tebal dibandingkan dengan vena. Dinding arteri lebih tebal menyediakan
kekuatan dan elastisitas yang mengakomodasi aliran darah yang dipompakan secara
cepat pada tekanan tinggi melalui arteri. Vena dengan dinding yang lebih tipis
mengirimkan darah kembali ke jantung dengan kecepatan dan tekanan rendah.
Hasil
pengamatan sirkulasi darah pada larva ikan gurame mendapatkan hasil sistem
sirkulasi tunggal tertutup. Pola aliran pada arteri menyebar menuju seluruh tubuh,
sedangkan pada vena memusat menuju jantung. Hal ini disebabkan karena pembuluh
vena tidak langsung berhubungan dengan klep jantung, sehingga tidak memperoleh
tekanan pompa dari jantung. Sedangkan pada arteri mendapat tekanan pompa dari
jantung karena berhubungan langsung dengan klep jantung (Kimball, 1993).
IV.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil
pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Sirkulasi darah pada ikan adalah sirkulasi
darah tertutup tunggal.
2.
Pembuluh
darah arteri mengandung O2 berwarna merah muda,
dengan aliran menjauhi jantung,
beraliran cepat dan berdinding tebal, elastis. Sedangkan pembuluh
darah vena mengandung CO2, berwarna merah tua, dengan aliran menuju
jantung, dan beraliran lambat.
DAFTAR
REFERENSI
Abdurrahman, D.
2008. Biologi Kelompok Pertanian dan
Kesehatan. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Agus, B. M. 2001. Beberapa Metode Pembenihan Ikan Air Tawar. Yogyakarta:
Kanisius.
Aryulina, D., Choirul M., Syalfinaf M., dan
Endang W. W. 2004. Biologi 2. Jakarta:
Erlangga.
Campbell, N. A., Jane B., dan Reece. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Hastuti,
S., E. Supriyono, I. Mokoginta, dan Subandiyono. 2003. Respon
Glukosa Darah Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy, Lac.) Terhadap Stres
Perubahan Suhu Lingkungan. Akuakultur
Indonesia. Vol. 2(2) pp. 73.
Kimball, John W.,
1993. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Mahyuddin, K.
2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Bogor
: Penebar Swadaya.
Rasmussen, K.
J., J. F. Steffensen, K. Buchmann. 2013.
Differential occurrence of immune cells in the primary and secondary vascular
systems in rainbow trout, Oncorhynchus mykiss (Walbaum). Journal of Fish Diseases.
Sloane, E. 1995. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Suminto & Diana Chilmawati. 2015. Pengaruh
Probiotik Komersial Pada Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan, Efisiensi
Pemanfaatan Pakan, dan Kelulushidupan Benih Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy). Jurnal Saintek Perikanan. Vol.11 No.1
pp. 11-16
Yuwono, E. 2001. Fisiologi
Hewan I., Purwokerto : Fakultas Biologi
Unsoed.
No comments:
Post a Comment